Hai Blogger!
Pada kali ini aku mau kasih tau kalian tentang resensi buku yang pernah aku baca.
Novel ini menceritakan tentang cinta dan persahabatan.
Pokoknya seru. Baca yuk!
Judul
buku : Pelangi & Matahari
Penulis : Mega
Puspita Pertiwi
Penerbit : Media Pressindo
Cetakan : Pertama tahun 2011
Tebal : 7v + 113 halaman
PEMBUKA RESENSI
Novel
ini ditulis oleh Mega Puspita Partiwi. Merupakan anak pertama dari dua
bersaudara yang lahir pada 29 Juli. Suka menulis sejak kecil. Selain gemar
menulis, murid kelas XI sebuh SMA Negeri di Ponogoro ini gemar pula mengikuti
dabat bahasa Inggris.
Email
: mega.ppertiwi2yahoo.com
Twitter
: @meyghapuspita
Isi buku
Prolog :
Di sebuah taman bermain tampak seorang
anak laki-laki merengek kepada mamanya. Dia tidak mau bermain dengan anak
perempuan teman mamanya. Akhirnya anak laki-laki itu bermain sendiri. Dia
meliahat anak perempuan itu sedang asik bermain dengan kakaknya. Dia iri dengan
kegembiraan itu. Tiba-tiba anak perempuan yang dia lihat itu menangis sambil
memegangi hidungnya. Kakaknya menenangkan dan menghiburnya. Dia hanya tertawa
melihat muka anak perempuan itu yang menurutnya sangat lucu karena hidung
merahnya.
Cerita :
Sekarang aku udah masuk kelas X. Waktu
begitu cepat berlalu. Aku pun memiliki banyak teman dan sahabat baru. Kini aku
bersahabat dengan Feby, Karin dan Nindy. Pertama masuk sekolah aku tertarik
pada sosok laki-laki saat pertama kali aku melihatnya. Tapi ternyata dia sudah
mempunyai kekasih. Sakit hati mengetahui hal itu. Sampai aku bolos masuk
sekolah karena malu dan tidak ingin bertemu dengan Alex. Pertama masuk sekolah
aku juga sudah mempunyai musuh. Teman-temannya memanggilnya cowok paling
perfect di sekolah itu. “Ganteng dan keren abis” kata mereka. Tapi tidak
bagiku. Dia cowok yang kasar, suka bentak perempuan dan suka permainin hati
perempuan. Dia itu Danny.
Suatu
hari aku bertabrakan dengan Danny di kantin. Dia sangat marah sampai-sampai
keluar kata yang seharusnya tidak dia ucapkan. Tetapi setelah kejadian itu dia
menjadi aneh. Dia menjadi sangat baik dengan ku. Dia terus-terus meminta maaf
atas kejadian di kantin itu. Hingga suatu hari, aku bolos sekolah karna sakit.
Tiba-tiba Danny berada didepan rumah. Saat istirahat dia kabur dari sekolah.
Dia mengajak jalan-jalan. Akhirnya aku turuti karna bete juga dirumah sendiri.
Hingga akhirnya ketika telah menjelang sore, dia mengajak ke suatu tempat.
Dimana tempat itu sangat indah, tentram dan damai. Katanya tempat itu adalah
tempatnya untuk melepas semua masalah. Tiba-tiba hujan deras ketika matahari
masih terlihat jelas ingin masuk ke tempat tidurnya. Saat itu Danny berkata
“Risa maaf atas perbuatanku di kantin itu. Aku mengakui aku kasar kepadamu.
Jujur aku ingin berteman denganmu. Aku ingin bercerita bahwa dulu aku punya teman
perempuan. Kami sering bermain bersama. Tetapi setelah TK kami berpisah. Hingga
saat ini aku tidak tau dia dimana. Aku merasa kamu mirip dengannya. Aku ingin
menjadi temanmu bukan musuhmu. Maafkan aku Risa” Aku hanya menjawabnya dengan
mengangguk karena aku melihat ketulusan Danny meminta maaf. Setelah selesai
hujan muncul pelangi yang sangat cantik. Kata Danny “Pelangi itu seperti
layaknya seorang kekasih. Pelangi berikan keindahan sesaat. Tetapi saat kita
tengah menikmatinya, pelangi itu menghilang. Namun matahari layaknya seperti
seorang sahabat. Sahabat yang selalu nyinari kita, yang selalu mendukung kita,
kapan pun dan dimana pun kita berada”
Hari
terus berlalu. Sampai ketika tiba-tiba aku merasa Danny menjauhi ku. Aku
bingung akan hal ini. Kenapa Danny tiba-tiba menjauhiku. Tanpa sengaja aku
membaca sms dari Danny di HP Karin. Tapi aku tidak mau memfitnahnya dulu.
Karena aku tidak mau merusak hubungan persahabatan ku dengannya.
Tenyata
waktu berjalan begitu cepat. Aku sudah di akhir kelas X. Ternyata perhisahan
kelasku dilaksanakan di restoran milik orangtua Danny. Party itu dilaksanakan
malam hari. Saat sore hari nya aku tengah duduk menonton TV. Tiba-tiba aku
tertarik dengan album-album foto. Aku buka satu persatu album foto-foto itu.
Aku mengetahui semua foto itu. Aku masih ingat kapan foto itu serjadi. Aku
tertarik sebuah album yang diletakkan paling atas paling pojok rak. Aku buka
album itu. Ternyata isinya foto-foto ku saat aku merayakan ulang tahunku yang
ke 3 tahun. Aku tertarik pada seorang laki-laki yang berada tepat disamping
fotoku. Laki-laki itu ada disamingku setiap aku membuka foto-foto yang lain.
Aku bertanya kepada mama siapa laki-laki itu. Tapi mama hanya berkata “Nanti
kamu juga akan tau sendiri”. Saat hendak berangkat ke party perpisahan kelas.
Kak Kevin tiba-tiba mengalungkan kalung yang sangat indah ke leherku. Katanya
tau saja laki-laki yang difoto itu menyadari akan kalung mu ini. Saat sudah
ditempat party aku kaget melihat Danny memakai baju yang mirip dengan foto
laki-laki yang dia liat di album tadi.
Tiba-tiba
aku melihat hal yang seharusnya tak ku lihat. Karena hanya akan membuat ku
sakit hati. Karin yang telah kuanggap sahabat dekatku. Ternyata dia berkhianat.
Dia telah memfitnahku. Ternyata dibelakangku dia smsan dengan Danny. Tetapi dia
sms bukan fakta yang terjadi, melainkan apa yang sebenarnya tidak pernah
kulakukan. Tanpa ku sadari, tanganku menampar melesat mengenai pipi Danny.
Tiba-tiba keluar kata kasar dari mulut ku “Seharusnya aku tidak pernah suka
denganmu. Aku tidak salah. Kamu memang laki-laki yang suka permainin hati
perempuan. Jangan pernah lagi ganggu hati dan kehidupan aku”. Tanpa mendengar
pejelasan dari Danny aku langsung pergi meninggalkannya. Aku langsung naik
taxi. Aku berfikir tuk ke taman itu. Setelah sampai aku luapkan kekesalanku di
tengah-tengah taman itu. Tiba-tiba ada yang menepuk pundakku. Ternyata itu
Danny. Danny langsung menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. “Jadi aku takut
kehilangan kamu Ris. Aku nggak bisa melihat kamu dngan laki-laki lain. Aku
sayang kamu Clarisa. Ris kamu inget cerita aku tentang temen perempuan kecil
aku? Dia itu mirip banget sama kamu Ris. Nama dia Clara. Ternyata aku ngga
salah duga. Perempuan itu kamu Ris. Ini kalung lo kan?” Tanpa disuruh aku
langsung memegang leherku dan ternyata kalung itu hilang. Ternyata kalung itu
jatuh saat gua lagi meninggalkan Danny. “Aku mau jadi pelangi sekaligus
matahari bagi kamu Ris. Kamu mau jadi pelangi sekaligus matari bagu aku?”
sambung Danny. Ternyata mutiara jernih sudah menetes deras membasahi pipiku.
Aku langsung memeluk Danny dan menggaung menyahut pertanyaannya tadi.
KEUNGGULAN
Bahasa
yang digunakan mudah dipahami oleh remaja
KELEMAHAN
Ada kata-kata yang salah pengetikannya
dan ada katA yang seharusnya tidak pantas untuk ditulis
PENDAPAT RESENSATOR
Menurut saya novel ini sangat menarik.
Menceritakan tentang cinta juga tentang persahabatan. Saat membacanya sangat
terbawa dengan suasana cerita. Novel yang bagus untuk dibaca.
RESENSATOR : Latifa
Nursyabania (15)
0 komentar:
Posting Komentar